Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid menjelaskan, kamus sejarah tersebut masih berupa naskah yang sedang disempurnakan dan belum diedarkan kepada masyarakat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memutuskan menarik Kamus Sejarah RI Jilid I, yang menuai polemik gara-gara tidak memasukkan nama pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy`ari.
Said Aqil pun menyarankan Kemdikbud menyusun ulang naskah kamus tersebut. PBNU siap mendampingi Kemendikbud dalam proses tersebut dengan tim sejarawan yang canggih.
Fahri menilai ada upaya kesengajaan dari partai tertentu untuk mendorong Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari membantunya untuk berkuasa dan melanggengkan kekuasaannya, serta tidak ingin ada tradisi berpikir demokratis dalam setiap Pemilu.
Hasyim dinilai melanggar kode lantaran KPU telah memproses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan hasil perolehan suara Pileg 2024. PDIP menjadi partai peraih suara terbanyak dengan 25.387.279 suara.